Media Online Mata Rakyatta Sulawesi Selatan

Guru agama harus jadi The Best di Sekolah, Wajib Update Ilmu

Matarakyatta, Bulukumba, – Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Sekolah Dasar Kecamatan Ujung Bulu menggelar pertemuan rutin bulanan yang berfokus pada evaluasi program kerja dan peningkatan kompetensi guru PAI. Kegiatan ini berlangsung antusias di SD Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Bulukumba, dihadiri  seluruh Guru PAI SD se-Kecamatan Ujung Bulu.

Ketua KKG PAI SD Kec. Ujung Bulu, Ardiansyah (GPAI SD 7 Matajang), menjelaskan, kegiatan KKG ini merupakan agenda rutin yang bertujuan mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan, membahas program kerja yang akan datang, dan mendiskusikan isu-isu strategis terkait peningkatan kompetensi guru PAI.

Pengawas PAI SD Kec. Ujung Bulu,  Hj. Nurlaela,  menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas antusiasme tinggi para guru PAI. Dia menekankan pentingnya forum KKG sebagai wadah pengembangan diri.

​“Saya sebagai pengawas Pendidikan Agama Islam sangat berharap kepada teman-teman Guru PAI untuk senantiasa meng-update ilmunya, memperbanyak referensi dan memperkaya diri dengan ilmu agama,” pesannya.

Disampaikan, keberadaan guru Agama di sekolah selalu dirindukan oleh Siswa dan teman-teman sejawat, dan ketidakhadirannya membuat orang lain merasa rindu. Guru agama harus menjadi ‘The Best’ di sekolah,

Hj. Nurlaela mengingatkan seluruh guru PAI mengenai persiapan untuk mengikuti Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) yang akan segera dilaksanakan. Asesmen ini menyasar seluruh guru PAI yang terdaftar di aplikasi.

​Sesi pertemuan selanjutnya diisi dengan Pengimbasan Hasil Pelatihan Workshop Pembelajaran Deep Learning yang dibawakan  Marlina (GPAI SD 3 Kasimpureng).

Dalam paparannya, Marlina menyampaikan poin-poin penting implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran PAI SD, yang berfokus pada ​Integrasi Holistik yaitu mengintegrasikan Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa, dan Olah Raga secara menyeluruh, di mana PAI sangat berperan dalam membentuk budi pekerti, menanamkan nilai moral, dan spiritual (Olah Hati dan Olah Rasa).

​Pemahaman Kontekstual yaitu Menggabungkan pengetahuan deklaratif (apa), prosedural (bagaimana), dan kontekstual (mengapa) agar pembelajaran lebih mendalam. Contohnya, siswa tidak hanya tahu cara shalat, tetapi juga memahami hikmah dan filosofi di baliknya.

​Aplikasi Nyata: Mendorong penerapan dan aplikasi ilmu agama dalam berbagai situasi nyata di kehidupan sehari-hari siswa.

​Rangkaian acara ditutup dengan penyampaian laporan keuangan oleh bendahara KKG, Sukmawati (GPAI SD 181 Kasuara), terkait pemanfaatan dana untuk kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana, menunjukkan transparansi dan akuntabilitas organisasi.(*)

Editor Suaedy